Malam itu saya menyempatkan bersilaturahim ke seorang sahabat. Dalam perjalanan saya ditemani sopir taksi. Pria berbadan sedang ini punya 3 anak yang memasuki masa kuliah. Pembicaraan mengarah kepada kesulitan ekonomi yang mulai dirasakannya.
“Waduh Mas, narik taksi sekarang berat (baca : sering tak dapat setoran). Eee.. baru-baru ini ada kabar ada group taksi besar yang mau masuk. Gimana itu menurut, Mas ?” tanyanya di tengah diskusi. Sembari menyebut nama group taksi yang sudah go public itu.