People and Process

Diskusi dengan orang yang kenyang makan asam garam kehidupan, sangat menyenangkan. Apalagi sembari ngopi. Santai tapi bermakna.

Kala itu topik yang hangat adalah bagaimana menjadikan pabrik lebih efisien dan timnya juga lebih produktif.

Ngopi sore itu, beliau menyimak cerita saya yang diberi amanah memimpin pabrik.

Wis bener iku, fokus o nang pipel karo proses (sudah pas, fokus pada perbaikan orang/sdm dan proses)”, tukasnya senior saya ini dengan cepat dan lugas.

Saya terperangah atas timpalan yang tanpa tedeng aling-aling itu. Saya pun manggut-manggut. Maklum sepanjang hidupnya ia memang berkecimpung di dunia pabrik. Usia yang sudah melewati 60 tahun, beliau belum lepas dari dunia manufaktur. Ia lulusan terbaik pada masanya di Teknik Mesin Universitas Brawijaya. Kangmas satu ini juga pernah mengenyam pendidikan lanjut di negara yang kompetisi sepak bolanya jadi panutan dunia.

“Developing your people”.
Manusia adalah mahluk yang bersumber daya. Mudah beradaptasi. Namun, kompetensinya harus digodok dan diarahkan dengan benar. Acapkali, dihadapkan pada sumber daya yang apa adanya. Situasi ini bukan membuat menyerah. Tapi dicari gapnya, dilatih, dimentoring, dicoaching. Digembleng. Namun, kalau masih ndableg (tidak mau berkembang), terpaksa dicari gantinya. Sehingga, setidaknya SDM yang dimiliki mampu menghasilkan produk bermutu. Memnuhi syarat minimal. Pada perjalanannya, mereka menjadi pendekar pilih tanding. Menjadi aset yang tak tertandingi. Dilirik banyak kompetitor

“The right process will produce the right results.”
 Proses produksi harus sempurna. Bagaimana urutan proses yang benar. Meminimalkan pemborosan atau waste. Mesin produksi dipelihara dan dipastikan kapasitasnya. Dan tentunya tidak henti melakukan inovasi dan perbaikan berkesinambungan. Pada akhirnya produk yang dihasilkan, bermutu tak terkalahkan.

Wejangan yang disampaikan sangat menarik. Ide atau masukan atau wejangan yang besar akan menjadi benar-benar besar dan berdampak, ketika dieksekusi alias dilaksanakan.

Sebelum diskusi semakin berat, saya pun menyeruput kopi sembari menikmati Roti Moho.

Mantap.

Silahkan share jika bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nine + 16 =