Alhamdulillaah. Saya mendapatkan respon yang sangat positif atas upaya berbagi pengalaman melakukan terobosan pada proses bisnis. Baik tanggapan melalui Facebook. Ada juga japri via WA. Linkedin networks. Beberapa langsung lewat telepon. Dan juga ada yang ingin menjadi peserta jika ada pelatihan yang saya selenggarakan. Termasuk juga ajakan langsung melakukan kuliah umum. Pekan ini saya merencanakan silaturahim ke orang tua di Malang. Insya Allah, saat Sabtu paginya saya berkesempatan sharing session kepada Dosen dan Mahasiswa di Teknik Mesin Universitas Brawjaya. Salah satu kegiatan yang disukai juga oleh orang tua saya. Kegiatan berbagi. Apa pun itu.
Namun, ada saran agar saya memberikan juga materi pendahuluan tentang apa itu proses bisnis. Karena kebanyakan juga belum mengikuti dari awal. Input yang sangat berharga dan segera saya tanggapi. Tapi kali ini, saya coba dengan menggunakan media lain. Saya pakai visual, video.
Saya berusaha keras dengan perangkat yang ada untuk memberikan sesuatu yang berbeda. Saya dibantu rekan kerja yang memang punya passion di bidang media visual.
Persiapan yang saya lakukan tentunya menyiapkan transkripnya. Materi tentang proses bisnis. Saya rancang, maksimum 5 menit, durasi tayangnya. Mencari dan memilih tempat ambil gambarnya. Serta tentunya dengan alat perekam yang memadai.
Berikut narasi yang saya bawakan. Ada beberapa yang terlewat. Lupa. Meski telah diulang 3 kali. Hi..hi..hi…Maklum, ternyata grogi juga berhadapan dengan kamera.
Semoga berkenan.
Masukan dari sangat diharapkan lho.. Saya tunggu di : ariwijaya@gmail.com
—action–
Assalaamu’alaikum
Saya suka sekali salam ini. Ini sapa yang bisa berlaku universal. Pun ada doa di dalamnya.
Salam tadi dapat diartikan :
“Semoga keselamatan dilimpahkan kepada sabahat semua”
Perkenalkan nama saya : Ari Wijaya, BusinessProcess Breakthrough Trainer.
Alhamdulillaah saya sudah diberikan kesempatan oleh Yang Maha Kuasa selama 23 tahun berkarya. Baik dalam pengembangan usaha sendiri maupun berkarya untuk perusahaan lain hingga kini. Dengan beberapa bidang industri yang berbeda. Semoga masih bisa terus membawa manfaat.
Industri otomotif menjadi pengalaman pertama saya. Memimpin lini produksi di salah satu perusahaan Astra Component Group. Beralih ke consumer goods, Gillette Indonesia. Di perusahaan ini saya berkesempatan mengemban amanah pada bidang produksi, fungsi quality management dan supply chain management. Tambahan wawasan itu sangat mendukung fungsi saya ketika dipercaya mengelola supply chain nya Sari Roti. Saya juga berkesempatan berkarya di bidang building material. Pabrik Semen di PT. Semen Andalas Indonesia atau sekarang dikenal sebagai PT. Lafarge Cement Indonesia. Selanjutnya saya menimba ilmu sekaligus berkarya di Food & Beverages, PT. Danone Indonesia. Dan say ini bergabung dengan perusahaan nasional di bidang jasa energi, PT. Elnusa, Tbk.
Perkenankan saya berbagi pengalaman tetang pembenahan proses bisnis. Perbaikan yang berkontribusi pada penghematan. Ujungnya profit bisa bertambah.
Proses bisnis ?
Ya, betul proses bisnis !
Sebelum melangkah lebih jauh. Membahas lebih detail. Perkenankan saya mengawali dengan apa itu proses bisnis.
Boleh ?
Pada suatu kesempatan saya mendapati seorang kawan yang gundah gulana.
“Mas Bro, gimana ini, bisnisku kok seperti jalan di tempat, ya. Nggak berkembang. Gini-gini aja. Ada saran kah ?” begitu awalnya. Ia straight to the point.
“Pak Bro, Insya Allah. Semoga sampeyan berkenan lho ya. Boleh nggak, sampeyan menggambarkan proses bisnis usahanya”, begitu timpal saya mencoba memberikan solusi.
Oh ya.. usaha teman saya ini adalah penjahit pakaian jadi.
‘Walah saya ini masih usaha kecil.. Nggak punya proses bisnis segala. Yang penting ada order, aku cek spesifikasinya. Periksa gambarnya. Terus aku serahkan kepada tukang pola. Buat mal. Dipotong. Di obras. Dijahit. Dibungkus plastik. Kirim. Selesai”, tukasnya sembari geleng-geleng kepala.
Anda pernah menjumpai peristiwa serupa ? Ya. Acapkali, ketika ditanya proses bisnis. Banyak dari kita masih membayangkan proses bisnis itu berbentuk dokumen. Pakai diagram. Rumit pokoke.
Davenport, Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Harvard mendefinisikan proses bisnis adalah :
“aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk memproduksi output tertentu untuk kalangan pelanggan tertentu.”
Jadi ?
Teman saya tadi, sudah punya proses bisnis, bukan ?
Dia dengan gamblang menceritakan kegiatan yang terstruktur, saling terkait, terukur dan menghasilkan sesuatu.
Memang. Lebih baik ketika apa yang disampaikan dibuat dalam bentuk dokumen yang mudah dimengerti. Pakai bagan misalnya. Dalam bentuk dokumen membantu kita banyak hal. Apalagi ingatan kita punya keterbatasan. Bisa didelegasikan pula jika kita tidak ada ditempat. Gambar jadi referensi.
So ?
Ketika kita memulai diskusi tentang bisnis, maka bagaimana menggambarkan proses bisnis kita adalah hal yang utama dan penting. Tanpa itu, kita kesulitan meretas apa yang terjadi. Perlu effort yang jauh lebih besar untuk membedah apa yang dapat menjadi peluang peningkatan keuntungan.
Seperti yang dikatakan Edward Deming, Salah satu Pakar Ilmu Manajemen
“If you can’t describe what you are doing as a process, you don’t know what you’re doing”
Bagaimana dengan usaha atau tempat berkarya sahabat ?
Kita semua punya proses bisnis, bukan ?
Berangkat dari situlah inisiasi perubahan yang bisa meningkatkan profit dapat dilakukan.
Tertarik ?
Silakan disimak dan bergabung plus berdiskusi pada FB Group :
Forum Terobosan dalam Proses Bisnis
https://www.facebook.com/groups/1142862102437435/?fref=ts
Dan tentunya..
Tunggu tayangan saya berikutnya.. ya.
Terima kasih telah berkenan menyimak paparan saya.
Selamat berkarya.
Wassalaamu’alaikum…
—cut–
Silakan juga dinikmati video ini :