Menjadikan Ekonomi Islam Lebih Dikenal

Menjadikan Ekonomi Islam Lebih Dikenal

Oleh : Hibatullah Ramadhana *)

 

Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) dan Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) merupakan organisasi yang memfasilitasi sekelompok orang yang cinta terhadap Ekonomi Islam. FoSSEI bertanggung jawab untuk mengawasi berjalannya segala kegiatan yang ada pada KSEI di setiap kampus yang ada di Indonesia.

FoSSEI mempunyai beberapa program untuk mencetak kader-kader pemimpin di masa yang akan datang. FoSSEI juga merupakan upaya agar Ekonomi Islam lebih dikenal. Kegiatan tersebut antara lain, Diklat Ekonomi Islam (DEI), FoSSEI Development Training (FDT), FoSSEI Leadership Camp (FLC). Pelatihan ini dilakukan secara berurutan, mulai dari Diklat Ekonomi Islam (DEI) hingga FoSSEI Leadership Camp (FLC).

Pada tahun ini, FoSSEI Development Training daerah komisariat Jawa Timur diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Pasuruan, Jawa Timur. Diselenggarakan selama 3 hari mulai dari tanggal 5-7 Juli 2024. Diikuti oleh beragam kampus yang ada di Jawa Timur.

Alhamdulillah pada tahun ini saya bisa mengikuti pelatihan tersebut bersama dengan 14 teman se-kampus. Kami berangkat dari Ponorogo menggunakan mobil mini bus. Mobil ini kami pinjam selama 4 hari. Perjalanan 250 Km itu, kami tempuh selama hampir 4 jam. Melelahkan memang, tapi seakan terhapus dengan semangat untuk menimba ilmu.

Selama 3 hari pelatihan, kami di tempa untuk menjadi pemimpin yang jujur, bertanggung jawab, dan adil. Pemateri-pematerinya juga berpengalaman. Materi pelatihan dikemas dengan menarik sehingga mudah untuk dipahami. Materi-materi yang disuguhkan sesuai dengan apa yang sedang kita hadapi pada zaman yang serba modern ini. Pelatihan itu dikemas dengan tema “Pengembangan Ekosistem Startup FinTech Syariah dalam Mendukung Inovasi Keuangan Inklusif.”

Sesuai dengan trilogi dari FoSSEI yaitu ukhuwah, dakwah, dan ilmiah, kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Hal ini punya tujuan agar kami bisa menjalin ukhuwah antar sesama peserta dari berbagai kampus. Sehingga tidak ada perbedaan antar peserta walaupun datang dari daerah yang berbeda-beda. Berbagi ilmu bersama, saling tukar menukar pikiran, berbagi pengalaman, dan membangun kekompakan itulah tujuan dari pengelompokan ini.

Satu hal yang menancap di benak saya adalah kalimat bermakna dari salah satu pemateri.

“Orang yang berpendidikan tidak akan pernah menilai baik atau buruknya seseorang, tapi orang yang berpendidikan akan mengajak orang kepada kebaikan.”

Kutipan ini sesuai pada apa yang diajarkan Islam kepada umatnya yaitu al-amru bil ma`ruf wa nahyu `anil munkar. Sebuah kesyukuran, saya bisa menjadi bagian dari pelatihan ini. Semoga dapat dicatat sebagai salah satu upaya agar Ekonomi Islam lebih dikenal dan memasyarakat.

 

*) Hibatullah Ramadhana atau lebih dikenal dengan Ibat. Ia adalah mahasiswa Semester I, Prodi Manajemen, FEM Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo.

 

 

Silahkan share jika bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty − three =