Sekitar 14 tahun lalu, saya terkena PHK. Melihat pesangon hati sedikit berbunga. Namun, ada hal yang masih menggantung. Banyak pilihan. Usaha mandiri ? Atau bekerja lagi di perusahaan lain ? Atau sekolah lagi ?Belum lagi perasaan, ada rasa rendah diri. Nggak pede.
Ketika itu saya putuskan ketiganya. Saya ambil semua. Sekolah program magister jalan terus. Cari pekerjaan lain, juga hunting tak lenal henti. Plus memulai menjalankan usaha.
Singkat cerita, saya bangkrut. Usaha gagal. Bekerja resmi pun sudah diputuskan berhenti, setahun sebelumnya. Studi lanjut terbengkalai. Ketemu orang pun jarang. Minder.
Tapi saya tidak ingin berlama-lama dengan situasi itu. Doa jalan terus. Dan ditambah aksi lain, menghubungi teman. Sebelumnya, Kami sudah punya kebiasaan ngumpul. Gantian. Ketika itu berkumpul di kediaman salah satu rekan. Berganti tiap bulan. Kadang di Serpong. Pernah pula di Bekasi Timur. Kalau dipikir jauh juga. Dari cuma berempat plus keluarga hingga lebih dari itu. Aksi itu, boleh dikatakan reuni kecil.
Situasi keterpurukan saya pun, mereka tahu. Karena saya membuka diri. Minta pendapat. Masukan sangat banyak dan bermakna sekali. Di saat seperti itu, nasihat kecil seperti air ditengah dahaga. Seugeeer ! Ada yang memberi peluang. Positif sekali. Ternyata juga ada seorang teman yang mengalami hal serupa. Kita saling mengisi. Memberi semangat.
Kebiasaan kecil itu pun saya kembangkan hingga teman kerja yang pernah sama-sama terkena PHK. Rekan alumni saat kuliah dulu. Dan beberapa lagi.
Suatu masa, salah satu mantan atasan saya di perusahaan lama, memanggil saya untuk membantu dia kembali. Tentunya di perusahaan yang berbeda. Saya memutuskan mengambil kesempatan itu. Bekerja lagi. Alhamdulillaah. Itulah salah satu pembuka pintu rezeki saya ketika itu. Mental kembali terangkat. Tak lama setelah itu, semacam masa recovery, sekolah lanjut pun tuntas.
Saya jadi teringat nasihat guru ngaji di langgar dekat rumah :
“Barangsiapa ingin dibentangkan PINTU REZEKI untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung SILATURAHMI”
Sahabat, ketika mengalami kondisi terpuruk. Bisa jadi usaha macet. Terkena PHK. Sekolah mampet tak kunjung beres. Karir juga nggak beranjak membaik. Ada satu jalan penyelesaiannya yang diberikan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pemurah, membuka networking. Menyambung silaturahim ! Reuni. Insya Allah salah satu jalan membuka kembali pintu rezeki kita.
Reuni ? Dahi langsung mengernyit. Ya, memang betul, setiap kegiatan termasuk reuni ada juga sisi negatifnya, tapi jauh lebih banyak manfaatnya. Kita maksimalkan sisi positifnya. Semoga rezeki itu berawal dari reuni.
Mau ?
Silakan kontak saya atau kunjungi laman :http://reuniub.com/
Sampai jumpa di Kota Malang.