Beberapa kali melihat area parkir, selalu tergelitik untuk membri komentar. Area parkir Iskandarsyah yang mulai retak karena pondasi aspal hotmix yang labil. Ya, ini dulu nampaknya perencanaan saat membangun belum matang. Tapi, semua sudah terlanjur. Bagaimana sekarang mengatasinya.
.
Bisa saja, dirombak total. Pondasi diperbaiki, diperkeras. Namun, itu memerlukan biaya besar dan waktu lama. Ada solusi belajar dari ilmu zaman dulu.
.
Area retak ditutup menggunakan inovasi sederhana. Stryrofoam dicampur Pertalite/bensin, setelah mengental dikucurkan pada area yang retak. Setelah beberapa jam. Retakan tertutup dan melekat kuat.
.
Ilmu yang dilihat dan dipraktekkan para tukang di daerah saat harus menambal celah, retak bahkan menyambung yang pecah. Memang tidak sempurna hasilnya, tapi dari sisi biaya dan kepraktisan pembuatan dan waktu bisa lebih efektif dan efisien.
.
Bravo tim Pak Jaya, Mas Rochman, Mas Ramdan dan Tim Security Iskandarsyah yang berani mencoba dan mengaplikasikan ilmu sederhana dan solutif.
.
Hari ini akan dilanjutkan proses penutupan celah yang lain.
.
Terima kasih.
Author: Ari Wijaya
Leader yang Mumpuni
Menjadi leader yang mumpuni/pilih tanding, harus mau dan mampu bersikap dan berbuat untuk orang lain :
1. Serve them (melayani orang termasuk anggota tim, superior/atasan, dan sejawatnya).
2. Answer them (jawab pertanyaan mereka, beri solusi, hindari membiarkan atau bahkan mengabaikannya).
3. Good words (menggunakan cara berkomunikasi yang baik, memilih kata-kata yang baik, kata/kalimat disesuaikan dengan lawan bicara).
.
Sebagai leader harus kreatif. Menjadi kreatif harus menempel dan dekat dengan kreator (Tuhan Yang Maha Pencipta, Allah SWT)
.
BTP, 29 September 2023 at PHE Tower Lantai 15 @phe.pertamina
.
Petikan hikmah yang ditulis kembali pada 5 Oktober 2023 dari serambi Masjid Jabal Arofah.
Saya bagi sebagai reminder saya pribadi dan juga untuk rekan2 leader @elnusakonstruksi di mana pun berada.
.
Mari kita lakukan dan membuat aksi meski sedikit dan perlahan. Karena itu memberikan harapan. Karena kalau hanya merenung, diam, menyesali.. tidak akan mengubah keadaan.
.
Salam Sehat.
Salam Selamat.
Salam 5 jari.
.
Pantaskah Melakukan Pembiaran?
Renungan saya pagi ini, membuat saya reflektif atas kejadian-kejadian selama ini. Mohon izin, saya bagi kepada rekan-rekan leader. Semoga menjadi bahan renungan dan koreksi diri.
.
Memang ini diambil dari sumber hukum Agama Islam, Al Qur’an dan Hadits, keyakinan saya. Namun, jika rekan2 punya keyakinan lain, saya masih percaya 2 hikmah di atas terkait kepemimpinan sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Terlebih saat rekan-rekan mengemban amanah sebagai pemimpin, leader.
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggunjawabannya dan demikian juga seorang pria adalah seorang pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”__HR. Bukhari
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan”.__QS Shad:26
“Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan sama dengan orang- orang yang berbuat kerusakan di bumi? Ataukah pantaskah Kami menggangap orang – orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang jahat?”_QS Shad:28
Kerusakan di bumi itu saya terjemahkan juga seperti :
1. Conflict of interest sehingga keputusannya membuat pekerjaan tidak produktif, karena adanya benturan kepentingan.
2. Ada perusahaan dalam perusahaan (ada warung di dalam toko yang dimiliki karyawan toko).
3. Merencanakan dan melaksanakan proyek serampangan sehingga perusahaan tidak mencetak laba sebagaimana P/L (Profit & Loss) yang direncanakan. Atau bahkan sudah paham proyek yang merugi tapi dijalankan karena karena ada kepentingan pribadi
atau kelompok.
4. Menerima gratifikasi atau fasilitas yang tidak sesuai haknya/aturan.
5. Korupsi
.
Ujungnya perusahaan merugi dan akhirnya tutup.
.
Dampak besarnya adalah banyak orang baik juga merasakan akibat buruknya.
.
So.. pantaskah kita membiarkannya..
.
Pantaskah kita memperlakukan orang yang berbuat baik sama dengan orang yang berbuat kerusakan tadi?
.
Saya yakin, kita semua menjawab, tentu tidak.
Izinkan saya mengajak rekan-rekan utamanya leader punya keteguhan atas sikap tersebut. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kita kekuatan dan kesanggupan melaksanakannya.
Emang Boleh Sepeka Itu?
Izinkan saya berbagi hikmah..
Pelajaran ini berdasarkan Al Qur’an dan Hadits. Semoga isinya relevan dengan kondisi kita…
.
Emang Boleh Sepeka Itu?
(Tadabbur Surat At Taubah 40)
By : Edgarhamas
.
..
Salah satu momen yang barangkali akan meruntuhkan ‘sok kuatnya’ kita, adalah ketika seseorang tanpa ada angin dan badai tiba-tiba bertanya, “kamu lagi nggak baik-baik aja ya?”
.
Kita seperti dibaca olehnya, tepat di halaman terpenting; saat orang-orang sama sekali tak peduli.
.
Ketika yang lain membaca kita sebagai orang kuat dan tangguh, selalu tersenyum dan teguh padahal di dalamnya terseok-seok; lalu kita terbaca bahwa kita tak baik-baik saja.
.
Saya pun pernah akhirnya menangis sesenggukan karena pertanyaan sederhana itu, “kamu ga baik-baik aja ya?”
.
Seseorang yang mampu membaca kita, biasanya ia pun pernah melalui badai hidup yang sama, cobaan yang sama bahkan lebih berat.
.
Maka ia melihat cukup dari menunduk lesunya kita, atau dari helaan napas yang berat sambil duduk terkulai di kursi. Dari mata sayu yang kurang tidur itu.
.
Dan kau tahu? Ada kisah manusia paling tajam kepekaannya pada seseorang terabadikan dalam Al Qur’an. Di saat harus melakukan misi berat antara hidup dan mati, dikejar oleh pembunuh dengan janji upah sangat tinggi.
.
Kalimat itu terucap di gelap gua nan sempit, “jangan bersedih…”
.
Ialah baginda Rasulullah Nabi Muhammad. Gua Tsur nan sempit dan gelap itu beliau jadikan tempat bersembunyi bersama sahabatnya, Abu Bakar.
.
Padahal beliau sendiri sedang terancam, tegang dalam kejaran musuh. Tapi beliau tenangkan Abu Bakar:
.
“Jangan engkau bersedih, sungguh Allah bersama kita.”
__QS AT Taubah: 40
.
Bagaimana rasanya menjadi Abu Bakar dalam situasi itu?
.
Bisa saja Rasul tak berkata apa-apa, tak melakukan dan menasihati apa-apa. Tapi, Rasul tenangkan sahabatnya; karena Rasul peduli. Beliau peduli pada keadaan orang lain bahkan di saat paling berat. Shalallahu alaihi wasallam.
.
Jika bertemu orang yang mampu membaca bahwa dirimu sedang tak baik-baik saja saat yang lain tak peduli, pasti kau akan mengenangnya dalam memori teristimewa.
.
Dan, begitulah Abu Bakar menjadi perisai dan pembela Rasul paling perkasa. Karena Rasul peduli pada sahabat-sahabatnya.
.
“Kala itu Rasul sedang berhadapan pada tugas besar bernama hijrah yang dirongrong kaum musyrikin” kata Syaikh Abdullah Balqasim, “tapi, beliau tidak lupa untuk menghibur sahabatnya yang bersedih. Maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak peduli pada sahabat kita.”
.
MasyaAllah!
.
Aku tahu kita seringkali tak baik-baik saja. Kamu bisa saja tak peduli, bisa saja tak pakai hati, karena kamu sendiri sudah remuk redam.
.
Tapi percayalah, salah satu hal yang kau butuhkan untuk mengobati kusamnya hidup itu adalah peduli. Dunia sudah kejam, kita jangan ikut-ikutan.
Sepuluh Hal yang Dapat Melunturkan Kharisma
10 Hal yang Dapat Melunturkan Kharisma Anda.
by : Fay Irvanto (Founder Charisma Class, Fay Irvanto, Inc.)
.
1. Arogansi: Rasa penting diri yang berlebihan dan sikap superioritas dapat menjauhkan orang daripada menarik mereka.
2. Tidak Autentik: Berpura-pura menjadi seseorang yang Anda sebenarnya tidak atau memainkan peran palsu dapat merusak kepercayaan dan autentisitas, yang merupakan komponen penting dari kharisma.
3. Kurang Empati: Mengabaikan atau meremehkan perasaan dan pandangan orang lain dapat membuat Anda terlihat terputus dan tidak peduli.
4. Negativitas yang Berlebihan: Terus-menerus fokus pada hal-hal negatif dapat menguras energi dari interaksi dan membuat Anda kurang menarik untuk didekati.
5. Egois: Selalu mengarahkan percakapan pada diri sendiri dan kepentingan Anda tanpa menunjukkan minat pada orang lain dapat membuat orang menjauh.
6. Kurang Percaya Diri: Meskipun rendah hati penting, kekurangan kepercayaan diri total dapat merusak kemampuan Anda untuk mendapatkan perhatian dan rasa hormat.
7. Keterampilan Mendengarkan yang Buruk: Mengabaikan orang lain atau tidak memperhatikan saat mereka berbicara menunjukkan kurangnya rasa hormat dan minat.
8. Sikap Yang Terlalu Dominan: Terlalu tegas atau dominan dapat membuat orang merasa tidak nyaman dan menciptakan jarak.
9. Ketidakandalan: Gagal memenuhi komitmen atau tidak menepati janji dapat merusak kepercayaan dan kredibilitas.
10. Sikap Tidak Menghargai Orang Lain: Perlakuan buruk atau tidak hormat terhadap orang lain dengan cepat dapat menghancurkan persepsi positif terhadap kharisma.
Kharisma dibangun atas hubungan yang tulus, rasa hormat, dan interaksi positif. Menghindari perilaku merusak ini dapat membantu Anda mempertahankan dan meningkatkan kharisma alami Anda.
Analisis Mbok Jamu
Dalam rangka meliput kemajuan ekonomi mikro, tim reporter salah satu TV swasta melakukan reportase di sebuah pasar dekat Stasiun Lempuyangan, Jogja.
Mereka menghampiri seorang mbok penjual jamu gendong…
Setelah berbasa-basi, sang reporter mewawancarai si mbok dan kamera mulai jalan.
Reporter :
‘Mbok…sudah lama jual jamu gendong ?
Apa saja yang dijual ini ?’
Mbok Jamu :
‘Saya mulai jualan ini sejak bapaknya anak-anak meninggal lima tahun lalu.
Di sini ya jual jamu beras kencur, cabe lempuyang, galian singset dan lain lainnya…’
Reporter :
‘Sudah lima tahun !
Emang margin-nya cukup, sampe bisa bertahan lima tahun ?
Margin itu keuntungan atau bathi kalau bahasa Jawa, mbok…’
(Sang reporter berusaha menerangkan agar si mbok paham).
Mbok Jamu :
‘Begini mas…saya membangun platform bisnis karena di sini market-nya memang ada dan belum terpenetrasi oleh jaringan pemodal besar dari kota.
Bisnis ini ndhak semata-mata untuk meng- capture margin, tapi saya ingin platform ini sebagai anchor of business atau market maker di kampung ini.
Saya juga ingin pasar ini jadi semacam market place of ideas bagi warga kampung ini…’
(Si reporter kaget dengan istilah dan penjelasan mbok jamu)
Reporter :
‘Maksud mbok ?’
Mbok Jamu :
‘Kan kalau mereka ngumpul sambil minum jamu, suka ngobrol, sharing informasilah.
Dengan informasi itu saya jadi tahu produk apa saja yang preferable ke depannya…’
(Si reporter jadi tambah minder)
Reporter :
‘Ada yang suka ngutang nggak mbok ?’
Mbok Jamu :
‘Ada….tapi salah satu tujuan saya jual jamu, supaya bisa men- deliver confidence bagi warga kampung, para petani atau orang-orang yang lewat, mereka tetap bisa sehat walau sedang ndhak punya uang.
Yang penting, mereka bisa survive bekerja, lalu platform ini tetap bisa sustain.’
(Si reporter mulai berpikir, jangan-jangan mbok ini temannya pejabat tinggi).
Reporter :
‘Bagaimana kalau mereka nggak bayar ?’
Mbok Jamu :
‘Kalo sampe akhir bulan mereka ndhak punya duit…biasanya mereka menawarkan skema debt to commodities swap.
Bayar pakai sayuran, singkong, ubi, pisang, atau apa saja…’
(Si reporter semakin keder).
Reporter :
‘Apakah akhir-akhir ini yang minum jamu berkurang ?’
Mbok Jamu :
‘Menurut saya purchasing power masyarakat memang terus turun, tapi kesadaran mereka untuk hidup sehat melebihi orang kota.
Awarness to healthy-nya sangat tinggi.
Mungkin pola konsumsinya yang berubah.
Katanya untuk Q-3 tahun 2023 ini ekonomi Cina tumbuh 6,9%, harusnya itu pertanda baik buat usaha orang-orang di sini…’
(Si reporter ngebatin, ‘saya aja gak tahu, ekonomi Cina tumbuh 6,9%’, dan mulai kehabisan pertanyaan).
Reporter :
‘Mbok kenal sama Sri Mulyani ?’
Mbok Jamu :
‘Ya kenal lah…kebetulan bu Sri itu pelanggan setia mbok setiap berkunjung ke Jogja dan juga satu grup WA…’
Reporter
pantesan mbok ngerti semua istilah ekonomi…
.
.
Pesan moral jangan menganggap kecil/sepele pekerjaan seseorang, apa pun pekerjaan nya.
.
Catatan: Saya salin cerita ini dari WAG. Semoga yang membuat cerita ini mendapat pahala amal jariyah. Mohon izin saya posting tanpa nama, karena sampai hari ini, saya belum tahu siapa yang pertama kali membuat kisah ini.
.
Apresiasi dan Titip Salam
Rekan-rekan Leaders dan Perwira EFK..
.
Alhamdulillaah. Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.
.
Pencapaian Q1 EFK menggembirakan. Revenue melebihi target dan EFK mencatatkan keuntungan. Hal ini tentunya membanggakan. Apresiasi untuk rekan-rekan semua. Namun, kita harus tetap waspada dan bekerja cerdas dan keras. Going the extra miles. Perjalanan masih menantang. Hutang kita kepada vendor dan bank masih perlu dicermati dengan seksama. Ini perlu perhatian dan kerja cerdas kita semua. Kita berkomitmen menyelesaikannya karena itu salah satu kewajiban kita.
.
HSSE masih banyak ruang perbaikan. Catatan 2 MTC tentunya harus disudahi. Penerapan Golden Rules (Patuh, Peduli, Intervensi) harus menjadi darah daging kita. Sego jangan kata orang Jawa (kebiasaan).
.
Ada 1 ruang yang masih bisa kita banggakan, apa itu? Pencapaian CIP EFK. Continuous Improvement Program. Kita masih ada waktu. Mari kita gelorakan semangat inovasi dan upaya-upaya kreatif untuk penghematan dan lainnya.
.
Selamat berlibur. Selamat bertemu dan bercengkrama dengan keluarga di rumah. Mohon disampaikan salam saya dan manajemen EFK kepada anggota keluarga masing-masing. Terima kasih atas dukungan dan doa yang tiada henti.
.
Bagi rekan-rekan yang masih bekerja melayani pelanggan di lapangan, tetap semangat. Jaga kesehatan dan keselamatan. Insya Allah, jerih payah kita semua mendapat balasan yang baik dan berlipat ganda.
.
Selamat menuntaskan puasa Ramadhan bagi rekan-rekan Muslim. Semoga Hari Raya Idul Fitri memberikan keberkahan bagi kita semua.
.
Mohon maaf lahir batin dan mari kita saling memaafkan.
.
Terima kasih.
Salam takzim.