Babak Baru

Dalam dua hari ini, saya memantau khusus proses daftar ulang anak mbarep (baca : sulung). Setelah sebelum lebaran, sebelum mudik, seluruh dokumen pendukung disiapkan termasuk menanyakan dan memantapkan kembali kebulatan niat dan tekad untuk studi lanjut di Fakultas Psikologi, UIN Syarif Hidayatullah. Kampus yang berada di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan. Maklum, anak baru gede, biasanya masih labih dalam memilih sesuatu.

Ba’da subuh tadi, saya luangkan untuk berdialog dan alhamdulillaah sudah beres. Tahapan selanjutnya seperti tes TOEFL, tes Bahasa Arab, masa orientasi pun telah ia catat dengan baik. Tak lupa, dia juga menceritakan mendapatkan teman baru sesama pendaftar ulang. Lumayan, katanya, antrian yang panjang dan lama, tidak membosankan karena sembari bertukar cerita dan pengalaman.

Continue reading “Babak Baru”

Nyamuk dan Tanda

Sudah sepekan ini, binatang kecil itu selalu setia mendengung di rumah. Ia dan teman-temannya, terus menhampiri  penghuninya. Ia berusaha mencari darah segar, makanan pokoknya. Mahluk kecil ini adalah nyamuk. Nyamuk membutuhkan protein untuk berkembang biak. Sumber protein berasal dari darah, utamanya darah manusia.  Wajar, jika mereka mengejar dan mengerubungi kita bak selebritis.

Perlu diketahui, menurut peneliti pernyamukan, di dunia ini ada sekitar 2700 jenis nyamuk. Siklus hidupnya beragam ada yang rerata 14 hari, tapi ada juga yang sebulan. Ini siklus hidup normal, lho. Bukan karena mati diteplok tangan atau terkenan sengatan listrik alat pembasmi serangga yang seperti raket tenis. Ini binatang mungil, rata-rata beratnya cuma 2 mg. Daya jelajahnya hanya 1-2 KM/jam. Alhamdulillaah, ia diciptakan sekecil itu. Coba banyangkan jika ia segede kucing saja dengan kecepatan terbang secepat anjing. Saya yakin ia akan jadi binatang buas, mengalahkan harimau. Bahkan pembasminya pun perlu alat sekelas pesawat tempur.

Continue reading “Nyamuk dan Tanda”

Menu Komplet

Sabtu lalu, saya punya hutang lagi dengan keluarga. Setidaknya dalam setengah hari Sabtu dan/atau Ahad, saya berkomitmen menghabiskan waktu bersama anak-anak dan tentunya dengan garwa alias istri. Kebetulan ada acara yang menghabiskan seharian bahkan hingga tiga hari. Sabtu pagi saya hadir, walau cuma sejam, di acara launching buku rekan trainer TEMPA. Alhamdulillaah mendapatkan hikmah silaturahim dengan beberapa teman yang hadir. Langsung dilanjutkan di tempat yang berbeda mengisi sharing session untuk Komunitas Pengusaha Muda di Tangerang Selatan. Sore harinya, saya bawa anak yang tengah untuk mengantar ke Bandara Soeta sekalian buka puasa bersama. Malamnya harus sudah ada di Denpasar agar esok paginya bisa ontime tiba di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Continue reading “Menu Komplet”

All Out

Ada sebuah cerita tentang seorang syekh bernama Abdullah Al Azzam. Pada suatu ketika syekh mendapat pertanyaan dari muridnya.

“Ya syekh, apakah yang dimaksud dengan kata mastatho’tum (semampumu)?”
.
Syekh tidak langsung menjawab pertanyaan muridnya tetapi beliau mengajak muridnya ke lapangan. Syekh Abdullah Al Azzam kemudian menyuruh murid-muridnya untuk berlari mengelilingi lapangan semampu mereka. Titik awalnya sama tetapi garis akhirnya berbeda-beda, ada yang hanya 3 putaran saja sudah capek, ada juga yang lebih dari jumlah tersebut.
.
Setelah semua muridnya menepi, tanpa diduga syekh itu ikut berlari mengelilingi lapangan. Para murid pun kaget dan tidak tega melihat gurunya yang sudah tua berlari. Sang syekh sudah terlihat letih dan wajahnya pucat pasi, tetapi tidak ada tanda-tanda syekh untuk menghentikan larinya sampai akhirnya sang syekh jatuh pingsan.
.
Para murid pun langsung berlari untuk membangunkan Sang syekh. Saat syekh tersebut terbangun, beliau langsung mengatakan:

“Inilah yang disebut dengan semampu kita (mastatho’tum). Berusaha dengan semaksimal mungkin sampai Allah sendiri yang menghentikannya”.

Mastatho’tum artinya seseorang melakukan suatu usaha dengan sekuat tenaga dengan kemampuan yang ia miliki sampai titik terendah.
.

Hal ini yang saya sampaikan pada sesi Rapat Komite HSSE Level 2 Rabu, 30 Agustus 2023. Bagaimana kita harus all out (mastatho’tum) dalam mengelola dan menerapkan HSSE di lingkungan EFK.
.
Mohon para leader, dapat memahami dan menyebarkan kepada tim yang berada dalam koordinasi dan tanggung jawabnya.
.
Catatan : Kisah tersebut saya ambil dari beberapa referensi dan juga penuturan guru saat pengajian beberapa bulan lalu. Semoga yang pernah membuat tulisan tersebut, menadapatkan amal jariyah. Terima kasih.

Singkirkan Masalah di Punggungmu

Seekor kuda milik petani jatuh ke dalam sumur tua yang sudah kering. Kuda itu pun meringkik kesakitan. Ringkikannya pun memberi isyarat permintaan tolong.
.
Pemilik kuda mencari cara untuk menyelamatkannya tetapi menemui kesulitan. Ia tidak menemukan cara yang efektif dan efisien. Alat kurang.
.
Setelah beberapa jam, pemilik kuda meyakinkan dirinya bahwa kudanya sudah tua sedangkan biaya mengeluarkannya dari sumur tua tersebut hampir sama dengan harga kuda yang baru. Di samping itu, sumur kering itu sudah tua, tak banyak membawa manfaat dan perlu ditimbun.
.
Ia menemui beberapa tetangga. Lelaki itu mengutarakan maksud dan meminta bantuan. Pemilik kuda berencana menimbun sumur tersebut agar ia bisa menyelesaikan dua persoalan sekaligus. Menimbun sumur tua dan lepas dari urusan kuda tua yang terjerumus.
.
Tetangga pun mulai membantunya mengumpulkan tanah dan melemparkannya ke dalam sumur.
.
Menyadari apa yang terjadi, kuda tua di dalam sumur pun mulai meringkik dengan suara sangat keras. Tapi lama-lama suara ringkikan itu terhenti. Pemilik kuda terkejut ketika melongok ke dalam sumur. Ia mendapati kuda itu sibuk mengibaskan dan menggerak-gerakkan punggungnya setiap kali tanah timbun jatuh ke punggung kuda. Gerakan punggung kuda itu membuat tanah terlempar ke sisi kanan dan kiri. Tanah membuat gundukan baru. Kuda pun beringsut naik satu langkah demi satu langkah ke atas. Ya, kuda itu berpijak pada tanah timbun yang dilemparkan ke sumur.
.
Demikianlah situasi ini berjalan terus. Hingga kuda mendekati bibir sumur dan melompat dengan mudah sampai di atas dalam keadaan selamat.
.
Pesan moral:
Belajarlah bagaimana mengatasi akar berbagai masalah dengan melemparkan berbagai masalah tersebut dari punggungmu. Jangan biarkan masalah berdiam dalam pundakmu atau punggungmu.
.
Hindari berkeluh kesah. Cengeng. Baper. Sebaliknya, teruslah berupaya mencari solusi sambil meningkatkan diri selangkah demi selangkah hingga sampai di tujuan.
.
Jangan membawa masalah terus menerus di punggungmu. Sehingga masalah itu memberatkanmu dan mengungkungmu. Boleh jadi, masalah bisa selesai bersamaan dengan upayamu meningkatkan kualitas diri dan melihat kesempatan dengan cara pandang dan cara bertindak yang berbeda.
.
.
“Dan sungguh pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu . . .”
(QS. An-Nahl : 66)
.
Mari terus berjuang. Terus berkarya. Memperbaiki diri. Mari kita lewati masa sulit EFK dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.
.
Salam 1T.
Salam 5 jari.
.
#kisahperjalanan
#argobromo
#serambimasjid